18 May 2008

Akhir Serie-A Menegangkan

Malang - Sangat Menegangkan. Itulah partai terakhir Liga Serie-A Italia, Minggu (18/5). Inter Milan akhirnya juara, setelah terancam oleh AS Roma.

Sebelum pertandingan, Inter memang hanya satu poin atas AS Roma. Padahal, sejak jauh hari Inter terus dikatakan bakal juara, karena mereka unggul jauh dari lawan-lawannya.

Terakhir, Inter unggul 9 poin atas AS Roma. Sampai-sampai pelatih Inter Milan, Roberto Mancini mengatakan, "Scudetto 2007-08 adalah milik Inter."

Namun, di pekan-pekan terakhir keadaan berubah menegangkan. Inter kalah 1-2 dari Milan dan ditahan seri 1-1 oleh Siena. Sementara Roma selalu menang, hingga makin mengancam dengan hanya tertinggal satu poin.

Itu pula yang makin menegangkan. Jika saja Inter seri saja lawan Parma dan Roma menang, maka Romalah yang juara. Dan, itu akan menjadi tragedi terburuk dalam sejarah sepakbola Inter. Sudah unggul sejak awal musim, tapi terpuruk di pekan terakhir.

Ancaman itu semakin nyata, setelah pada menit ke-8 AS Roma berhasil unggul 1-0 atas Catania. Sementara Inter yang bertandang ke kandang Parma masih 0-0 sampai babak pertama selesai.

Zlatan Ibrahimovic yang absen dalam beberapa pertandingan, tampil sebagai pahlawan. Striker asal Swedia ini membalik keadaan pada menit ke-61. Sebuah golnya membuat Inter unggul 1-0. Artinya, Inter kembali ke puncak dan berada di pintu juara.

Namun, keadaan masih menegangkan. Jika Parma mampu menyamakan kedudukan, maka tragedi bisa datang kembali. Lagi-lagi Ibrahimovic tampil sebagai pahlawan. Dia menggandakan keunggulan Inter menjadi 2-0 pada menit ke-78.

Memang, pertarungan belum usai dan Inter belum aman memegang scudetto. Sebab, Roma masih unggul 1-0 atas Catania. Sementara Parma masih punya peluang menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Kali ini, Inter harus berterima kasih kepada pemain Catania, Martinez. Dia mencetak gol pada menit ke-85, hingga menyamakan kedudukan lawan AS Roma.

Hasil itu tak berubah sampai akhir pertandingan. Inter pun tampil sebagai juara. Ketegangan selama 90 menit yang mencekam Italia itu pun berakhir dan kini berubah menjadi suka-cita, terutama bagi Inter dan publiknya.

No comments:

Post a Comment