
Partai antara Torino versus Fiorentina yang akan digelar di Grande Olimpico, Turin, menjadi salah satu partai yang bakal disorot. Pasalnya, pertandingan ini bakal menjadi penentu wakil Italia terakhir yang berhak bertanding di babak kualifikasi Liga Champions musim depan.
Ada dua tim yang masih berpeluang mengikuti jejak La Vecchia Signora, yaitu La Viola sendiri dan AC Milan. Meskipun di klasemen sementara, pasukan Cesare Prandelli berada dalam pole position dengan keunggulan dua angka, di partai terakhir melawan Il Toro yang notabene telah memastikan diri bertahan di Liga Serie A musim depan, Adrian Mutu dkk wajib meraih tiga poin maksimal atawa kemenangan.
Pasalnya, Fiorentina kalah head-to-head dari Rossoneri. Artinya, jika La Viola hanya mampu bermain imbang, sementara Milan berhasil mengandaskan perlawanan tim tamu Udinese di San Siro, maka skuad asuhan Carlo Ancelotti-lah yang berhak tampil di Eropa.
Bagi kubu Milan sendiri, keberhasilan Alessandro Rosina dkk mencuri poin dari Fiorentina di laga hari Minggu ini sangat dinantikan. Sebab, Rossoneri sadar meskipun Kaka dkk berhasil meraih tiga poin dari Udinese, kemenangan itu tidak akan berarti jika di Grande Olimpico, Torino tak berdaya menghadapi Mutu dkk.
Pelatih Torino, Gianni de Biasi, yang kembali ditunjuk Presiden Klub, Urbano Cairo, untuk kembali menangani tim pada 16 April lalu, sadar betul dengan pentingnya laga tersebut bagi kelangsungan nasib Milan dan Fiorentina di ajang Eropa.
“Kami harus tetap terfokus di laga ini sebagai bukti kami menghargai diri kami sendiri, para pendukung kami dan nilai sepakbola itu sendiri. Laga ini pun jadi peluang bagi kami untuk menutupi keragu-raguan publik terhadap tim kami,” tegas De Biasi, 51 tahun, seperti yang dikutip Channel4.
No comments:
Post a Comment