19 May 2008

Rooney : Drogba Seperti Tanpa Kepala

MANCHESTER, SENIN - Striker Manchester United (MU), Wayne Rooney, mengecam striker Chelsea, Didier Drogba. Menurutnya, Drogba suka berpura-pura dan seolah tak punya kepala.

"Kadang-kadang, dia bertingkah seolah-olah tak memiliki kepala," kata Rooney.

Ini jelas sindiran buat Drogba. Entah apa maksudnya, yang pasti menjelang partai final Liga Champions antara MU dan Chelsea di Stadion Luzhniki, Moskwa (Rusia) 21 Mei nanti, perang urat syaraf semakin gencar.

Drogba pernah marah karena dituduh pelatih Liverpool, Rafael Benitez, sebagai pemain yang suka diving. Bisa jadi, sindiran Rooney itu kembali membuatnya marah.

Meski begitu,Rooney mengakui Drogba sebagai striker yang berbahya. Dia punya kemampuan yang lengkap. "Jika dalam kondisi terbaiknya, Drogba adalah pemain yang luar biasa. Dia besar dan kuat, juga mampu mencetak gol dengan kaki kanan dan kiri serta kepalanya. Saat seperti itu, dia sulit dihentikan," puji Rooney.

Rooney juga menjelaskan, Chelsea tak banyak perubahan. Mereka tetap saja bermain lebih defensif. "Maka, jika mereka mencetak gol lebih dulu, sulit untuk mengejarnya. Jika kami yang mencetak gol dulu, maka akan berusaha mencetak gol berikutnya," ujarnya.

Rooney musim ini lebih banyak membuka peluang daripada mencetak gol. Bahkan, Cristiano Ronaldo yang berperan seperti gelandang, justru tampil lebih produktif dan sudah mencetak 41 gol di semua kompetisi. Sementara dia sendiri baru membukukan 20 gol.

"Aku mengubah gaya permainanku tahun ini. Tidak sebagai striker utama, tapi lebih sebagai penyerang yang berada di belakang penyerang lain. Sejujurnya, aku justru lebih banyak di belakang," katanya.

"Tak masalah jika aku jadi tak produktif dan justru Ronaldo yang produktif. Tak masalah apakah dia akan mencetak 60 gol dalam semusim. Ronaldo pemain yang brilian dan akan sangat menyenangkan jika kerja samaku dengannya akan berlangsung lama," terangnya.

Meski kalah produktif dari Ronaldo, tapi Rooney mengaku tak tertekan karena sebagai striker dia pun diharapkan mencetak gol. Toh, sejauh ini semuanya berjalan lancar. "Aku bisa mencetak gol dengan kaki kiri atau kepala. Aku selalu melatih kekuatan fisik, kemampuan umpan dan juga kemampuan mencetak gol," ujarnya.

"Aku tak terlalu risau dengan harapan orang kepadaku. Ini soal apa yang aku dan manajer harapkan. Sejauh aku senang dan manajer puas, serta aku mampu bermain bagus dan memberi kontribusi besar buat tim, aku tak akan risau dengan penilaian orang," katanya.

Tentang partai final lawan Chelsea nanti, dia merasa yakin timnya bisa memenangkan pertandingan. Sekarang, katanya, tekanan justru berada di pihak Chelsea. Sebab, MU agak tenang setelah sudah sukses menjuarai Premier League.

"Kami akan bermain lebih santai. Sedangkan mereka dicekam ketakutan gagal meraih gelar. Aku benar-benar sudah tak sabar menunggu pertandingan itu. Inginnya aku tidur saat ini juga, kemudian bangun saat pertandingan akan dimulai," candanya.

Ronney ingin mengalami kebahagiaan saat MU menjuarai Liga Champions 1998-99, ketika mengalahkan Bayern Muenchen di final. "Ketika MU mengalahkan Bayern, aku ikut senang. Tapi, kami malah mengibarkan bendera Liverpool. Aku mendengarkan radio, betapa bahagianya MU dan suporternya. Suasana di kota itu seperti begitu meriah. Aku ingin merasakan hal seperti itu lagi," harapnya.

No comments:

Post a Comment