Setelah menuai hasil yang menggembirakan bagi kubu tim tuan rumah di Stadion Kanjuruhan malam kemarin, kubu Singo Edan mendapat masukan kritik dari berbagai pihak atau "oknum" yang menyebutkan bahwa pertandingan lawan Persebaya sudah ada kepastian suap menyuap.
Kejadian ini membuat para Aremania langsung bertindak tegas dengan menolak keras adanya kasus suap menyuap di kubu tim tuan rumah terhadap wasit. Sudah bisa ditebak para oknum yang melontarkan hal seperti itu kepada kami, Arema dan Aremania.
Selain itu kami semakin dipojokkan dengan kata - kata "Aremania telah Ingkar janji", yang dimaksudkan kata - kata tersebut, kami Aremania seolah-olah bertindak anarkis terhadap tamunya, Persebaya. Seperti yang diucapkan di web sebelah :
Kutipan dari web sebelah
Manajer Persebaya Surabaya Saleh Ismail Mukadar kecewa berat dengan sikap ingkar janji dari Aremania, karena pernyataan mereka ingin mengawal dan menjaga keamanan saat Arema Indonesia bertemu Persebaya tidak terbukti.
Apakah sudah ada perjanjian sebelumnya? Jika ada mana bukti tertulis perjanjian itu?
Hal itu karena ia bersama rombongan pemain dan pelatih Persebaya tetap saja mendapat intimidasi saat memasuki Stadion Kanjuruhan, Malang, tempat akan digelarnya laga kontra tuan rumah Arema.
"Ketika hendak masuk area stadion, banyak sepatu, sandal dan botol air mineral melayang ke arah kami. Sangat mengecewakan karena tidak sesuai dengan janji yang dilontarkan Aremania, yang menyatakan akan mengawal laga dengan baik,” sungut Saleh.
Siapa dulu dalangnya? Ketika kami berkunjung ke Surabaya, apa yang terjadi ketika rombongan pemain kami datang? Apakah roti yang bisa memecahkan kaca? Jika kalian jual maka kami Aremania pasti beli, berapapun harganya.
Ditambahkan, dirinya sangat menyayangkan kejadian memalukan itu, mengingat predikat Aremania yang terkenal sebagai suporter terkreatif, namun tetap saja bertindak arogan dan intimidatif terhadap tim tamu.
Lebih arogan dan intimidatif mana? Jika kalian pakai batu, batu bata maka kami pake sepatu, sandal dan botol air mineral.
Masih kata Saleh, dirinya merasakan Aremania memberikan intimidasi luar biasa kepada Persebaya. Bahkan mobil yang ia tumpangi dan berada di depan kendaraan taktis yang mengangkut pemainnya sempat dihadang dan dipukul saat hendak memasuki stadion.
Apalagi kalau tim kami hendak memasuki stadion, bukan hanya dipukuli dan dihadang saja, bahkan lebih kejam dari apa yang kami lakukan terhadap kami.
Kalian tidak melihat kejadian ketika kami datang ke Surabaya? Padahal kami datang dengan hati damai dan niat untuk bermain ternyata kami diperlakukan seperti ini kami lebih kecewa kepada kalian.
No comments:
Post a Comment