15 September 2012

Alasan Muslimah Yang Tidak Berkerudung




Artikel kali ini saya akan membahas tentang "Alasan Muslimah Yang Tidak Berkerudung".
Namun artikel ini akan saya kembalikan pada hati paling dalam diri Anda sendiri khususnya bagi para kaum Hawa, dan untuk kaum Adam marilah kita berbagi wawasan tentang artikel yang akan saya jelaskan di bawah ini.

=====

Yang paling sering kita jumpai dalam masyarakat sekitar dan dijadikan ALASAN para muslimah yang tidak mau berkerudung sebagai berikut :

1. Belum Siap
Belum siap karena merasa masih kotor? Masih berdosa? Manusia itu tidak akan pernah merasa suci, bahkan di akhirat kelak pun tidak ada Nabi yang merasa selamat. Semua merasa takut karena kesalahan yang pernah dilakukannya.

Nabi Adam, takut karena pernah melanggar larangan buah Khuldi
Nabi Nuh, takut karena anak istrinya saja durhaka pada Allah
Nabi Ibrahim, takut karena pernah berbohong
Nabi Musa, takut karena pernah membunuh
Nabi Isa, takut karena dirinya disamakan dengan Allah
Bahkan Rasulullah Muhammad saw pun pernah berbuat salah, meski telah diampuni
Artinya, manusia akan senantiasa merasa berdosa.
Setinggi-tingginya ilmu, sebanyak-banyaknya amal shaleh, sekuat-kuatnya iman, TIDAK ADA MANUSIA YANG MERASA SUCI DI DUNIA INI, PASTI SEMUA MERASA PERNAH BERSALAH.

Dengan kata lain, anda akan keburu mati sebelum mengenakan kerudung jika untuk mengenakan kerudung harus merasa baik hatinya. Tak perlu jadi wanita suci untuk kenakan kerudung Islamy.

2. Belum Sanggup
Belum sanggup menjadi lebih baik? Kalau dibilang jahat / genit / pengumbar aurat juga tidak mau kan? Lalu mengapa ada pilihan yang lebih baik jg tidak mau? Jangan terpengaruh bisikan setan

3. Orang Yang Berkerudung Munafik
Yang berkerudung dan menutup dirinya jg saja masih bisa dibilang munafik, apalagi yang tidak berkerudung, lebih bisa dibilang super munafik?? munafikan mana???
Apakah itu berarti yang tidak berkerudung itu sombong karena merasa lebih baik?

4. Belum Dapat Hidayah?
Hidayah itu pasti sudah pernah datang, hanya saja manusia yang menolak dan gak mau menerimanya. Orang yang mau menerima hidayah, karena ada niat dalam hatinya.

"Sesungguhnya setiap amalan itu dengan niat dan sesungguhnya bagi tiap-tiap seseorang itu apa yang diniatkan "

Allah Ta'ala berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

5. Beralasan Belum Siap Berjilbab Karena Mengenakannya Begitu Gerah Dan Panas?
"Lebih mending mana, panas di dunia karena melakukan ketaatan ataukah panas di neraka karena durhaka?" Coba direnungkan!

6. Beralasan Belum Siap Berjilbab Karena Yang Penting Hatinya Dulu Diperbaiki?
"Hati juga mesti baik. Lahiriyah pun demikian. Karena iman itu mencakup amalan hati, perkataan dan perbuatan. Hanya pemahaman keliru yang menganggap iman itu cukup dengan amalan hati ditambah perkataan lisan tanpa mesti ditambah amalan lahiriyah. Iman butuh realisasi dalam tindakan dan amalan"

7. Beralasan Lagi Karena Saat Ini Belum Siap Berjilbab?
"Jika tidak sekarang, lalu kapan lagi? Apa tahun depan? Apa dua tahun lagi? Apa jika sudah keriput dan rambut ubanan? Inilah was-was dari setan supaya kita menunda amalan baik. Mengapa mesti menunda berhijab? Dan kita tidak tahu besok kita masih di dunia ini ataukah sudah di alam barzakh, bahkan kita tidak tahu keadaan kita sejam atau semenit mendatang
.
So..jangan menunda-nunda beramal baik. Jangan menunda-nunda untuk berjilbab."

Subhanallah..
Masihkah kamu ragu wahai saudariku untuk menutup kemolekan tubuhmu dengan hijab? Masihkah? Ingatlah, sesungguhnya api neraka akan membakar tubuh yang kau sajikan untuk lelaki hidung belang, kau bisa beralasan ini dan itu, Demi Allah, sesungghnya, kita tak akan mampu menebak kapan nyawa ini akan diambil oleh Malaikat Maut! Innalillahi waa inna ialaihi rojiun..




2 comments:

  1. Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan baik disengaja ataupun tidak karena memang sifat alamiah manusia itu pada dasarnya penuh kekurangan sehingga tidak menutup kemungkinan melakukan kekeliruan. Rasullah Musa saja pernah, dan tertera dalam surah / surat : Al-Qashash Ayat : 14-22

    Al-khilaf (perselisihan pendapat) di antara manusia adalah perkara yang sangat mungkin terjadi. Yang demikian karena kemampuan, pemahaman, wawasan dan keinginan mereka berbeda-beda. Namun perselisihan masih dalam batas wajar manakala muncul karena sebab yang masuk akal, yang bukan bersumber dari hawa nafsu atau fanatik buta dengan sebuah pendapat.
    (Kata pengantar Dr. Mani’ bin Hammad Al-Juhani terhadap kitab Adabul Khilaf hal. 5)

    ReplyDelete