Betapa tidak, disaat keduanya baru bertemu dalam sebuah pertandingan sore kemarin, tiga gol tercipta dari kemenangan 4-1 (2-0) Arema atas Gresik United. Mbamba memberikan donasi dua gol dan sisanya Serge. Satu gol lainnya dicetak Ahmad Sambiring Usman.
Padahal, dari sisi fisik dan kerja sama tim, jelas keduanya belum terlihat maksimal. Mbamba yang baru datang beberapa hari lalu, belum pernah ikut latihan fisik. Sementara Serge, justru baru saja tiba dari mengurus perpanjangan KITAS di Singapura.
Tak heran kalau speed maupun stamina keduanya, masih terlihat kedodoran. Beruntung dalam kondisi tersebut, lini kedua Arema cukup membantu. Mulai penampilan Souleymane Traore yang lugas, M Bachtiar dengan mobilitas tinggi maupun pemain seleksi Christian Riffo.
‘’Secara fisik, sebenarnya Mbamba belum siap. Tapi dia ingin membuktikan sebagai pemain profesional. Karena itu dia ngotot ingin main,’’ ujar Joko ‘Gethuk’ Susilo, asisten pelatih Arema, dalam jumpa wartawan kemarin.
Melihat dua gol yang diciptakan Mbamba, lebih banyak karena faktor skill individu dia yang sangat bagus. Gol pertama hasil tendangan melengkung dari sektor kanan gawang Gresik United, setelah dia mendapatkan umpan jauh. Sedang gol kedua, dihasilkan lewat tendangan bebas.
Beberapa peluang Mbamba, seharusnya bisa menjadi gol, andai Mbamba dalam kondisi prima. Karena bola-bola first time itu, selalu menjadi santapan Mbamba di Ligina XIII lalu.
Demikian pula dengan Serge. Top skor Copa Indonesia 2006 itu, bahkan ditarik sebelum pertandingan usai. Sekalipun soal trauma cedera sudah mulai hilang, tapi sentuhan bola Serge belum maksimal.
Termasuk kerja sama satu dua dengan Mbamba, juga belum terlihat secara nyata. Meski beberapa kali, diantara kedua striker senegara itu, sudah menunjukkan determinasi yang tinggi di daerah pertahanan lawan.
Tetapi tampilnya dua striker andalan tersebut, menjadikan semangat tanding pemain Arema lainnya kian meningkat. Sekalipun Arema masih sering terbawa tempo permainan Gresik United yang cenderung lambat.
Secara tim, Joko Susilo sendiri mengakui jika Arema masih belum pada permainan puncak. Hal itu terjadi karena beberapa pemain Arema, belum bisa semuanya berlatih bersama-sama.
‘’Secara tim, masih perlu pembenahan dari sisi team work. Namun sasaran utama kita memang Superliga. Jadi, turnamen ini akan kami jadikan ajang evaluasi untuk mengukur kekuatan Arema,’’ tegas dia.
Paling tidak, Arema bisa melihat sektor-sektor yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Termasuk mencari seorang playmaker yang bisa mengatur ritme permainan. Karena itulah salah satu kekurangan Arema. (thx)
No comments:
Post a Comment