12 March 2008

Match Steward dan Lampu Stadion Kanjuruhan

Match Steward AremaKubu Arema tampaknya benar-benar mempersiapkan Superliga dengan serius dan terencana. Selain pada sektor pemain dan manajemen, pihak panpel Arema pun tidak ketinggalan menyambut ajang Superliga yang rencananya akan digelar 12 Juli mendatang. Jauh hari, panpel terus menyusun rangkaian program keamanan pertandingan kandang Arema. Salah satunya adalah rencana menambah jumlah personil match steward dari 50 personil menjadi 200 personil.

‘’Musim ini, panpel akan menambah personil match steward menjadi 200 personil. Match steward ini merupakan petugas sipil panpel. Hal ini salah satu langkah panpel dalam menyambut Superliga,’’ ujar ketua Panpel Arema, M. Muklis kepada Malang Post, kemarin (11/3).

Rencananya, personil match steward sebagian besar bakal bertugas di sektor sentelban. Selain itu, sebagian dari mereka juga bersiaga di pintu masuk dan tribun stadion. Khusus untuk match steward yang bertugas di setelban, mereka akan tetap harus menghadap para penonton. Dengan ditambahnya jumlah match steward, area setelban benar-benar steril sepanjang pertandingan.

Match steward termasuk “barang baru” di pentas Liga Indonesia, terlebih untuk match steward yang posisinya menghadap ke arah penonton. Karena selama ini sudah menjadi tradisi di Liga Indonesia bahwa aparat keamanan maupun match steward tidak mengawasi penonton melainkan ikut melihat pertandingan.

Beberapa musim terakhir, sudah beberapa klub di Liga Indonesia yang menggunakan jasa match steward, diantaranya adalah Persis Solo dan Arema Malang. Bahkan prosentase jumlah match steward di Arema semakin ditingkatkan. Ke depan diharapkan pos pengamanan di dalam stadion akan dilakukan oleh match steward, tanpa aparat kepolisian dan TNI. Tentu hal ini akan mengurangi kesan “sangar” dan “mencekam” di dalam stadion dengan kehadiran polisi dan TNI bersenjata.

Laga home Arema di Stadion Kanjuruhan
foto : salah satu partai home Arema

Dengan adanya match steward, keamanan di dalam stadion dikelola oleh suporter sendiri, karena match steward berasal dari elemen suporter, dalam hal ini Aremania.

Pada Ligina XIII lalu, Panpel Arema menurunkan 830 personil gabungan untuk partai big match. Jika laga biasa, jumlah personil di bawah angka tersebut.
Jumlah itu terbagi dari 600 personil TNI-Polri, 180 personil Pam Swakarsa dan 50 personil match steward (sipil). Plus, 10 ekor anjing K-9 bantuan dari Brimob dan TNI Angkatan Udara (AU) yang diposisikan di sektor-sektor penting stadion.

Sangat kontras memang apa yang telah dilakukan panpel Arema bila dibandingkan dengan pagelaran babak delapan besar Ligina XIII yang lalu, terutama di Stadion Brawijaya Kediri. Kita bisa lihat sendiri ketidakadaan match steward serta minimnya aparat keamanan di dalam stadion, padahal saat itu babak delapan besar.

Penambahan match steward itu, kata Muklis, juga bagian dari dukungan untuk memenuhi unsur persyaratan meraih Lisensi A Klub Profesional. Badan Liga Indonesia (BLI) menyatakan, dalam unsur infrastruktur, tim tidak hanya diwajibkan memenuhi stadion berstandar A, pemeliharaan stadion standar dan fasilitas media. Melainkan juga memiliki keamanan yang layak bagi ontogenies-perangkat pertandingan dan keamanan bagi tim tamu.

Terkait lampu Stadion Kanjuruhan Kepanjen yang bakal menjadi home base Arema, kubu Arema tampaknya tidak perlu risau karena stadion milik Pemkab ini memiliki daya penerangan iluminansi rata-rata 1282,500 Lux. Kepastian itu dikantongi Panpel Arema dan pihak pengelola Stadion Kanjuruhan hasil uji iluminansi melalui CV Sinar Elektra Mekatama.

‘’Fasilitas lampu, pengadaan ruangan dan kualitas lapangan Stadion Kanjuruhan sudah tidak masalah. Saat ini, panpel terus melengkapi beberapa poin seperti yang disyaratkan BLI. Selain soal keamanan, kami sedang jalan menyiapkan tribun khusus media yang diwajibkan BLI,’’ tambah M. Muklis. (*)

(*) sumber berita : malangpostnews.co.id

No comments:

Post a Comment